Welcome to the Fantastic World of Yuan Zhi Yi

Rabu, 10 Juni 2009

IQ Jogkok Masa Depan Bengkok

Jangan sedih kalo hasil tes IQ kamu nggak tinggi. Itu bukan jaminan masa depan kamu bakal suram! Itu nurut penelitian lho! Truz gimana caranya kalo IQ-mu emang rendah? kebet cara di bawah ini agar kamu tetep cemerlang ngraih masa depan !

IQ lawan EQ

Kamu tentu pernah ngelihatin orang berotak encer, punya IQ tinggi en langganan rangking di sekolahnya, ternyata melempem ketika menghadapi satu soal kecil. Padahal, pikirmu, harusnya dosis andal juga juga problem tadi! Eh, ternyata enggak malahan orang kepandaiannya biasa-biasa aja justru oke banget dalam bersosialisasi. Mereka lebih santai aja menghadapi semuanya. Kok bisa ? Kenapa sih?

Jawabannya, silanganan ranking itu oke otaknya , tapi berantakan dalam emosi . sedang si biasa aja emosi lebih stabil .

Konon dalam berfikir en mengambil keputusan, kita lebih banyak didasari emosi ketimbang logika. Daniel goleman menyalahkan pengukuran tingkat intelegensi berdasarkan otak en logika [IQ]. Buat gantinya, beliau menawarkan EQ (Emosiosonal Quatient) yakni kapasitas penguasaan emosi seseorang sebagai ukuran intelegasi yang daat dipercaya misalnya orang dapat membaca , mengontrol perasan sendiri dan megerti perasaan orang lain.

Masa depan lebih ditentukan oleh EQ. Dimana masyarakat modern lebih menghargai kealian dalam intuisi dan kompromi seseorang dibandingkan isi otak atau pinternya.

Ngatrol EQ-mu

EQ bisa di katrol kok. Kalau EQ meningkat, kesukaanmu bisa kau atur. Nah, caranya ada di bawah ini :

1. Tingkatkan kontrol dirimu

Emang susah mengontrol emosi.karna pikiran dibagi 2, rasional dan emosioonal. Senmua yang dikeluar dari mulut harus di proses dulu oleh emosi sebelum ke rasional. Untuk ningkatin EQ, kamu harus mikir sebelum bertindak. Kalau emosimu sedang labil atau ngerasa suntuk, ikuti tips ini :

1. Ambil nafas dalam-dalam selama 2 detik dan hembuskan .

2. Pejamkan mata 2-3 detik untuk selingan .

3. Buka mulut (tapi bukan bengong). Lakukan 1-2 detik. Dan kamu merasa lebih lega dan baikan.

3. Melatih mengerti perasaanmu

Jangan kaburkan antara imajinasai dan kenyataan. Misalnya kamu merasa benci kepada seseorang, padahal kamu nggak benci. Cuma ngiri tapi nggak mau ngaku. Perhatikan apa mimpimu selagi tidur. Itulah perasaanmu sebenarnya, segala obsesi, kemarahan, en kesedihanmu yang terpendam muncul lewat mimpi.

4. Melatih mengerti perasaan orang lain

Kuatkan ingatan visualmu terhadap orang lain: gimana ciri-ciri doski, gaya bicara, bahasa tubuh, dll. Pisahkan antara pandangan dan suara: pas suara seseorang sedang bicara dengan kita, usahakan untuk memperhatikan isi penuturannya sekaligus melihat doskinya.

Cara mengukur EQ-mu

Ngukur EQ-mu itu nggak sulit kok caranya. Coba kamu jawab pertanyaan di bawah ini dengan jujur. Hasilnya bakal jadi ngukur EQ-mu.

1. Kamu lupa HUT sohibmu. Reksimu.......

a. Emang saya nggak pernah inget ultah orang kok.

b. Saya lagi sibuk tuh.

2. Kamu kena denda perpustakaan soalnya telat ngembaliin buku yang kamu pinjam. Reaksimu.....

a. Waktu saya baca buku itu. Saya baru ingat kalau telat.

b. Saya lagi sibuk hingga lupa mengembalikan buku.

3. Kamu kehilangan kesabaran kepada sohibmu. Reaksimu.....

a. Abis, dia suka ngomong aja sih.

b. Mood doski lagi jelek.

4. Kamu dimarahi guru karena terlambat menyerahkan tugas. Reaksimu.........

a. Saya memang sering telat ngerjain tugas.

b. Abis, saya lagi banyak tugas lain.

5. Kamu merasa capek luar biasa. Reaksimu.....

a. Saya memang tidak pernah istirahat.

b. Saya lagi sibnuk berat seminggu ini.

6. Sohibmu bilang sesuatu yang ngeselin. Reaksimu.....

a. Doski emang suka asbun *). Nggak mikirin perasaan orang.

b. Itu cara doski melampiaskan kesalahannya.

7. Kamu gagal belajar nyetir. Reaksimu.....

a. Nyetir itu susah sih.

b. Jalannya ancur-ancur sih.

8. Selama libur, berat badanmu naik. Sekarang susah banget nuruninnya. Reaksimu.......

a. Terus terang dietitu percuma.

b. Saya emang nggak benar ngejalanin dietnya.

ANALISA :

Kalo jawabanmu banyak A.

”EQ-mu ternyata masih kurang. Tapi tidak usah khawatir, kamu harus belajar nmekan emosimu, jangan cepat panik en gugup.”

Kalo jawabanmu banyak B.

” Lumayan, emosi cukup stabil. Kamu bisa mempertahankannya”.

Tidak ada komentar: