Welcome to the Fantastic World of Yuan Zhi Yi

Jumat, 17 September 2010

FUNGSI MATEMATIKA

1. Suatu fungsi kuadrat mempunyai nilai minimum -2 untuk x = 3 dan untuk x = 0 dan nilai fungsi itu 16. Fungsi kuadrat itu adalah….

a. f (x) = x2 + 6x + 8
b. f (x) = x2 – 6x + 8
c. f (x) = 2x2 + 12x + 16
d. f (x) = 2x2 – 12x + 16
e. f (x) = 2x2 – 12x – 16

Pembahasan :
Fungsi kuadrat dengan nilai minimum – 2 untuk x = 3 adalah f(x) = α(x – 3)2 – 2
F(0) = 16 → f(0) = α(0 – 3)2 - 2 =16
9α = 18
α = 2
.•. fungsi kuadrat f (x) = 2(x – 3)2 – 2
f (x) = 2x2 – 12x + 16
2. Nilai maksimum dari fungsi f (x) = -2x2 + (k + 5)x + 1 – 2k adalah 5. Nilai k yang positif adalah….

a. 1
b. 5
c. 7
d. 8
e. 9

Pembahasan :
Nilai maksimum adalah
f (x) =-2x2 + (k+5)x +1 – 2k
Nilai maksimum :


= k2 – 6k + 33 = 40
= k2 – 6k – 7 = 0
= (k + 1) (k – 7) = 0
k = -1 atau k = 7

Rabu, 02 Juni 2010

THE LEGEND of MINOS

Once upon a time there lived a famous king, name the King of Crete. He had a step son which was half bull and half man.

He ordered Daedalus, a craftsman from Athens, to build a labyrinth in order to house the monster. When Daedalus finished his work, he wanted to leave Crete. But the king would not let him go.
Daedalus finally escaped throught the air by using wings fixed to his body with wax. He also made wings for his son, Icarus and made him fly behind himseft.

But the son was so glad and excited that he soon went too high. As he flew nearer to the sun, it got warmer and warmer until at last the wax melted and his body fell down into the sea near Troy.
The sea now called the Icarian Sea.

KARYA TULIS TENTANG LUNTURNYA NASIONALISME REMAJA INDONESIA

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT berkat Rahmat dan petunjuk-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul, Lunturnya Nasionalisme Remaja
Indonesia untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis yang diadakan oleh Universitas Gadjah
Mada.
Keberhasilan karya Tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala SMA Negeri Maospati.
2. Bapak dan Ibu Guru pembimbing yang penuh kesabaran membimbing kami
dalam membuat Karya Tulis sehingga kami dapat menyelesaikan dengan lancar.
3. Rekan-rekan yang ada di dalam maupun di luar SMAN Maospati yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan segalanya demi kelancaran dalam
pembuatan Karya Tulis ini.
5. Semua pihak yang turut membantu selama pelaksanaan dan penyusunan Karya
Tulis ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ini mungkin
masih banyak kekurangan, yang tidak lain karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun
diharapkan untuk kesempurnaannya. Akhir kata, semoga segala bantuan dan kebaikan
yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Amin.
Maospati, Maret 2010
Penulis
iv
ABSTRAK
LUNTURNYA NASIONALISME REMAJA INDONESIA
Oleh :
Yuanita Sinar Yulianti
17041
Dalam arti sederhana, nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu
atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap
bangsa dan negaranya. Rasa ini sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa
disebut dengan rela berkorban. Rasa nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa
patriotisme berarti di dalam diri seseorang tidak sepenuhnya memiliki rasa nasionalisme.
Sekarang nasionalisme sangat menjadi polemik di masyarakat khusunya para
kalangan remaja Indonesia yang mulai kahilangan atau luntur rasa nasionalismenya. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor misal arus globalisasi yang mulai merambah luas di
kalangan remaja. Peristiwa ini harus dicegah dengan sungguh-sungguh, jika tidak hal ini
akan berakibat pada rasa nasionalisme atau cinta tanah air pada kalangan remaja Indonesia.
Ada beberapa langkah atau cara untuk mengatasi arus globalisasi yang negatif ini, misal
menyadarkan remaja untuk mencintai produk dalam negeri, menanamkan nilai-nilai
Pancasila pada remaja dengan cara yang sebaik-baiknya, dan masih banyak lagi hal-hal
yang dapat dilakukan.
Pada karya tulis ini akan mamaparkan tentang pentingnya rasa nasionalisme di
kalangan remaja Indonesia agar dapat menjaga wilayah dan kebudayaan peninggalan
leluhur yang ada di Indonesia, selain itu rasa nasionalisme berguna untuk menambah rasa
atau semangat kesatuan dan persatuan di kalangan remaja Indonesia yang mulai luntur
dengan adanya unjuk rasa. Diharapkan dengan ditulisnya karya tulis yang berjudul
Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia ini dapat memupuk atau menanamkan rasa
nasionalisme pada diri remaja Indonesia.
Kata Kunci : Nasionalisme, Globalisasi, Internet.



DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR JUDUL......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nasionalisme............................................................................................................ 3
2.2 Nasionalisme Menurut Pendiri Bangsa ..................................................................... 4
2.2.1 Menurut Ir. Soekarno ............................................................................................ 4
2.2.2 Menurut Drs. Mohammad Hatta ............................................................................ 5
BAB III METODOLOGI
3.1 Study Pustaka........................................................................................................... 7
3.2 Observasi ................................................................................................................. 7
3.3 Wawancara .............................................................................................................. 7
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda...... 8
vi
4.2 Hasil Pengamatan Nasionalisme di Kalangan Remaja .............................................. 9
4.3 Manfaat Rasa Nasionalisme Bagi Remaja Indonesia................................................. 11
4.4 Ciri-Ciri Menurunnya Rasa Nasionalisme Dalam Diri Remaja Indonesia ................. 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 12
5.2 Saran-Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Presiden Ir Soekarno................................................................................... 5
Gambar 2.2 Drs. Moh Hatta ........................................................................................... 6
Gambar 4.1 Grafik Pengamatan Nomor 1....................................................................... 9
Gambar 4.2 Grafik Pengamatan Nomor 2....................................................................... 10
Gambar 4.3 Grafik Pengamatan Nomor 3....................................................................... 10
Gambar 4.4 Grafik Pengamatan Nomor 4....................................................................... 10
Gambar 4.5 Grafik Pengamatan Nomor 5....................................................................... 11
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sumpah Pemuda
Lampiran 2. Foto - Foto Aksi Remaja dan Indonesia
Lampiran 3. Foto – Foto Pahlawan Nasionalisme Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam arti sederhana, nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku
individu atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang
tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa nasionalisme harus ada pada diri setiap
masyarakat suatu negara untuk mencintai negaranya. Setiap warga negara tanpa
terkecuali anak muda atau remaja yang tinggal di dalam negara tersebut harus
mempunyai rasa nasionalisme. Hal itu dapat membangun negara yang kokoh dan
sesuai cita-cita bangsa maupun negara. Jika di dalam diri seseorang tidak ada rasa
untuk mencintai tanah airnya maka negara akan hancur lebur.
Di dalam sikap atau rasa nasionalisme pasti terdapat rasa atau sikap patriotisme
kepada negara. Kedua sikap tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Jika di
dalam diri seseorang hanya terdapat rasa nasionalisme dan tidak ada rasa patriotisme,
maka hal tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar. Dan negara tidak akan maju dan
makmur. Jadi, kedua sikap itu harus ada di dalam diri masyarakat suatu negara,
utamanya anak muda, karena mereka adalah generasi negara di masa depan. Maka, di
dalam diri remaja harus ditanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme sejak dini, agar
tidak menyesal di kemudian hari.
Akhir-akhir ini banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara lain
sebagai hasil budaya mereka. Hal itu terjadi karena ulah masyarakat Indonesia
khususnya anak muda yang tidak mempunyai rasa nasionalisme bagi negaranya.
Padahal kebudayaan adalah suatu ciri khas dari sebuah negara yang harus dijaga dan
dilestarikan. Oleh karena itu, penulis ingin meguraikan bagimana cara menanamkan
rasa nasionalisme di dalam diri remaja sejak dini.
Selain itu, dalam karya tulis ini penulis mencoba mengungkapkan permasalahan
yang selalu menjadi konflik yaitu mulai lunturnya rasa nasionalisme di dalam diri anak
muda yang tidak peduli terhadap negara. Kita sebagai generasi muda harus memiliki
rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi kepada negara.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang akan
dijadikan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pendapat para pendiri bangsa tentang Nasionalisme?
2. Bagaimanakah cara menanamkan rasa nasionalisme di dalam diri seorang remaja?
3. Apakah pentingnya atau manfaat dari rasa nasionalisme pada diri remaja?
4. Bagaimanakah seorang remaja dapat menunjukkan rasa nasionalisme pada bangsa
dan negara?
1.3 Batasan Masalah
Di dalam karya tulis ini, penulis batasi pada pembahasan Lunturnya Rasa
Nasionalisme di Kalangan Remaja Indonesia yang berusia 15-18 tahun. Hal ini
digunakan untuk menghindari meluasnya uraian-uraian yang tidak dikehendaki oleh
penulis. Sehingga tidak terjadi kesalahan fatal di dalam penulisan karya tulis ini. Selain
itu penulis batasi pada arus Globalisasi yang berlangsung di kalangan remaja Indonesia
saat ini.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan mengenai masalah dalam meningkatkan Rasa
Nasionalisme di Kalangan Anak Muda Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Penulis mengidentifikasi penyebab mengapa masih banyak anak muda yang tidak
memiliki rasa nasionalisme kepada negara.
2. Penulis memberikan cara atau solusi dalam mengatasi masalah lunturnya rasa
nasionalisme di kalangan remaja.
3. Agar pembaca mempertahankan keamanan serta martabat bangsa di mata dunia.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan mengenai masalah dalam meningkatkan Rasa
Nasionalisme di Kalangan Anak Muda Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi kepada pembaca untuk mempertahankan Indonesia dengan rasa
nasionalisme yang tinggi.
2. Supaya remaja Indonesia lebih menghargai hasil karya bangsa Indonesia.
3. supaya remaja Indonesia terhindar dari pengaruh globalisasi negatif.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap
negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan
kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai
merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan
dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan
menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene
lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia hewan saat ada
ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun,
bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu,
sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan
ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang
dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasionalisme sosialisme,
pengasingan dan sebagainya. Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai
sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan
pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut
lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian
atau semua elemen tersebut. Nasionalisme abad ini tidak bisa ditarik mundur ke
bentangan abad lalu.
4
Nasionalisme juga bukan lagi produk zaman ini. Ia hanya mewakili kepurbaan.
Makna kepahlawanan juga makin digugat ketika cacat historis kian tersingkap,
sebagaimana tuduhan atas Tuanku Imam Bonjol. Tantangan-tantangan keindonesiaan
tidak terletak pada masa lalu, tapi menghunjam dari masa depan, dengan kecepatan
kinetik. Tapi tantangan itu selalu datang dari satu sumber, yakni ilmu pengetahuan,
dengan teknologi sebagai variasi. Maka, ketika anak-anak muda lebih banyak berbicara
tentang kekuasaan ketimbang mendiskusikan ilmu pengetahuan adalah bagian dari
proses destruksi dari idealisme anak-anak muda sendiri. Sebab, bicara tentang
kekuasaan hari ini tidak berbeda jauh dengan kontes menyanyi dan menari, yakni
bergantung pada perolehan SMS yang Anda terima.
Kekuasaan hari ini adalah kekuasaan yang menjauh dari ilmu pengetahuan
sehingga menjadi sangat anti-intelektual. Dengan ilmu pengetahuan, nasionalisme jelas
akan terkapar jatuh. Doctrin sejarah Indonesia yang mengatakan bahwa pembebasan
atas kolonialisme datang dari nasionalisme adalah omong kosong. Tidak ada itu bambu
runcing bisa menang menghadapi meriam. Perlawanan atas nasionalisme pertama dan
utama sekali datang dari penguasaan atas ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuanlah yang
meruntuhkan kolonialisme, sebagaimana juga meruntuhkan kehendak hegemonis Orde
Baru.1
2.2 Nasionalisme Menurut Pendiri Bangsa
Banyak ahli dan para para pendiri bangsa yang mendiskripsikan arti atau makna
”Nasionalisme”, mereka mempunyai pandapat yang berbeda-beda. Baberapa pendiri
bangsa Indonesia yang mendiskripsikan nasionalisme antara lain adalah Ir. Soekarano
dan Mohammad Hatta, mereka adalah Bapak Proklamator Indonesia. Berikut ini adalah
pendapat Beliau mengenai Nasionalisme:2
2.2.1 Menurut Ir. Soekarno
Dalam pidato tentang Dasar Negara Indonesia pada 1 Juni 1945 di Gedung
Pejambon Jakarta, antara lain, dengan tegas menggarisbawahi dasar pertama
Indonesia adalah kebengsaan bukan yang lain. Menurut Soekarno, prinsip
pertama yang harus menggarisbawahi dasar filsafat Indonesia merdeka adalah
nasionalisme. Ia ia menekankan bahwa yang dimaksudnya bukanlah nasionalisme
1 Purwono. Buku dan Perpustakaan : Catatan Memori Bangsa Pembangkit Nasionalisme. 2007: halaman 6
2 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 22
5
dalam arti sempit (chauvinisme). Katanya, syarat bangsa harus
mempertimbangkan ”persatuan antara manusia dan tanah”.
Gambar 2.1 Presiden Ir. Soekarno
Indonesia adalah negara kita. Indonesia yang bulat. Pendek kata, bangsa
Indonesia bukan satu-satunya golongan orang yang hidup di dalam suatu daerah
yang sempit, seperti Minangkabau atau Madura atau Yogyakarta atau juga Sunda
dan Bugis, tetapi bangsa Indonesia ialah seluruh manusia yang menurut
geopolitik telah ditentukan tiggal di kesatuan semua pulau Indonesia dari Sabang
sampai Merauke.
Pada tahun 1926 Bung Karno menulis buku dalam Indonesia Muda,
􀂳Nasionalisme, Islam, dan Marxisme􀂴. Dalam tulisannya tersebut beliau lebih
menekannkan aspek nasionalisme. Sejak awal beliau telah memastikan posisinya
dalam tiga kekuatan itu. Menurutnya, suatu ide nasionalisme yang lebih
dipertajam dengan tujuan-tujuan yang jelas akan dapat diterima semua dalam
keadaan pergerakan pada waktu itu dan dengan itu mengorgaisasi kembali
pergerakan. Baginya, gerakan-gerakan Islam, Marxis, dan Nasionalis di Indonesia
berasal dari suatu dasar yang sama, yaitu hasrat kebangsaan untuk melawan
kapitalisme dan imperialisme. 3
2.2.2 Menurut Drs. Mohammad Hatta
Tanah air dalam pikiran Bung Hatta bukanlah sepotong geografi dan sederet
masa lalu, tetapi sesuatu yang berkembang dengan kerja. Pada tahun 1928 ketika
berumur 26 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Rotterdam, Bung Hatta
ditangkap pemerintah Belanda karena kegiatan politik. Ia dibawa ke depan
Mahkamah di Den Haag. Dengan yakin Bung Hatta membacakan pleidoi dengan
3 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 22-23
6
kalimat penutup, “Hanya satu tanah air yang dapat disebut tanah airku. Ia
berkembang dengan usaha, dan usaha itu ialah usahaku.”
Dalam rapat Indonesische Vereeniging, Bung Hatta dan teman-temannya
menentukan untuk memberi nama tanah air ini “Indonesia”, dan bukan “Hindia-
Belanda”. Dengan kata itu memasuki kebangsaan sebagai proyek masa depan.
Dengan itu apa yang dahulu disebut “Sumatera”, “Jawa”, “Islam”, atau “Kristen”
telah meleleh.
Gambar 2.2 Drs. Moh. Hatta
Nasionalisme yang dipilih dengan sesuatu yang retrogresif, yang bergerak
ke belakang seraya berpura-pura maju. Menjelang Perang Dunia ke-2, kaum
militer Jepang mengibarkan nama nasionalisme yang seperti itu - nasionalisme
yang mencari akar “keaslian” tidak henti-hentinya. Naziisme Hitler tidak jauh
berbeda. Sebab itulah mereka agresif, karena “keaslian”, seperti halnya
“kemurnian”, tidak mengehendaki percampuran. Sesuatu yang mustahil di abad
ke-20. Dengan kata lain, sebuah nasionalisme yang tidak menutup pintu dengan
keras. Nasionlisme yang tidak memandang jauh, ke belakang dan ke dalam.4
4 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 23-24
7
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Penyusunan karya tulis yang berjudul Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia,
penulis menggunakan metode-metode agar mendapat hasil yang baik dan optimal. Metodemetode
yang digunakan antara lain :
3.1 Study Pustaka
Dalam penulisan karya tulis yang berjudul Lunturnya Nasionalisme Remaja
Indonesia, penulis menggunakan metode diskriptif dalam bentuk Study Pustaka.
Dalam metode Study Pustaka ini penulis memperoleh data dari buku dan Internet.
3.2 Observasi
Dalam metode ini dilakukan beberapa observasi lingkungan yang berkaitan
dengan nasionalisme di kalangan remaja dengan meneliti langsung di SMA Negeri I
Maospati kelas X, XI, dan XII sehingga dapat diketahui secara langsung jumlah
remaja yang peduli dan tidak tentang makna nasionalisme.
3.3 Wawancara
Dalam metode ini, media wawancara sangat diperlukan ketika perancangan dan
pembuatan karya tulis. Baik konsultasi kepada guru pembimbing maupun dengan
sumber-sumber lain yang dapat dijadikan referensi tambahan dan acuan terhadap
tulisan yang dibuat.
8
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai
bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis
budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan dan memperlihatkan
bagian tubuh. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan
kita. Tak ketinggalan, gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang
lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas
dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi
santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan dengan semestinya tentu memperoleh
manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan rugi. Dan sekarang, banyak pelajar
dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs
porno. Bukan hanya internet, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati. Contoh nyata adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan
yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
9
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme sebagai berikut:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu
menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap
bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa dan tetap memiliki
rasa nasionalisme.
4.2 Hasil Pengamatan Nasionalisme di Kalangan Remaja
Dari pengamatan rasa nasionalisme yang ada di kalangan remaja Indonesia,
penulis mengambil sampel dari siswa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri I Maospati.
Berikut ini hasil pengamatannya:
1. Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, kalangan remaja sekarang
banyak terpengaruh dengan arus globalisasi. Apakah Anda setuju apabila internet
dapat merusak moral remaja Indonesia?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.1 Grafik Pengamatan Nomor 1
10
2. Selain dengan hal-hal di atas, handphone juga dapat merusak nilai-nilai
nasionalisme di kalangan remaja Indonesia?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.2 Grafik Pengamatan Nomor 2
3. Sekarang banyak remaja yang mengkonsumsi rokok dan narkoba. Kata mereka,
jika tidak mengkonsumsinya maka mereka tidak gaul dan disebut banci.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.3 Grafik Pengamatan Nomor 3
4. Saat upacara bendera banyak siswa yang tidak khitmad dalam menjalanjkan
upacara tersebut. Sehingga dapat menggangu jalannya upacara dan berkurangnya
rasa nasionalisme.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak Tahu
Gambar 4.4 Grafik Pengamatan Nomor 4
5. Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa sekarang banyak remaja yang
tidak peduli kepada negara, sehingga mereka tidak mempunyai rasa nasionalisme.
11
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu
Gambar 4.5 Grafik Pengamatan Nomor 5
Dari data pengamatan di atas dapat disimpulkan moral dan rasa nasionalisme
remaja Indonesia telah merosot atau menurun dengan tajam.
4.3 Manfaat Rasa Nasionalisme Bagi Remaja Indonesia
Rasa nasionalisme harus ditanamkan sejak dini pada seorang remaja. Hal itu
berguna bagi perkembangan negeri dan bangsa, seperti :
1. Menjaga kelestarian budaya Indonesia.
2. Melindungi wilayah-wilayah kekuasaan Indonesia agar tetap utuh.
3. Menambah rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masayarakat khususnya remaja
Indonesia.
4.4 Ciri-Ciri Menurunnya Rasa Nasionalisme Dalam Diri Remaja Indonesia
Saat ini sangat banyak remaja Indonesia yang mengalami penurunan dalam
mengembangkan rasa nasionalisme kepada negara Indonesia. Ciri-ciri dari penurunan
rasa nasionalisme remaja tersebut antara lain, lebih menyukai gaya hidup bangsa barat,
misal mereka selalu ingin hidup bebas tanpa batas atau sekehendanya sendiri untuk
melakukan hal yang melanggar norma dan nilai sosial yang ada di masyarakat. Selain
itu ciri-ciri yang lain adalah mereka bersikap apatis terhadap lingkungan atau merasa
acuh tak acuh pada lingkungan masyarakat.
Ciri-ciri yang terakhir adalah mereka tidak pernah berpartisipasi dalam kehidupan
sosial seperti saat ada sebuah acara di dalam masyarakat mereka tidak pernah mau
untuk mengikuti acara-acara tersebut, misal kegiatan kerja bakti, organisasi remaja
(Karang Taruna) dan kegiatan-kegiatan yang lain yang mereka anggap tidak penting.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang telah dilakukan mengenai
cara mengatasi Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Banyak remaja Indonesia yang tidak peduli terhadap bangsa dan negara Indonesia.
2. Menurunnya rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia disebabkan oleh arus
globalisasi negatif yang mewabah di Indonesia.
3. Rasa nasionalisme yang tinggi bermanfaat bagi nusa dan bangsa misal menjaga
wilayah dan kebudayaan Indonesia.
4. Ciri-ciri menurunnya rasa nasionalisme remaja Indonesia adalah lebih menyukai
gaya hidup bangsa barat, apatis terhadap lingkungan, dan tidak pernah
berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
5.1 Saran – Saran
Setiap hasil karya tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai beberapa
kekurangan. Adapun saran-saran untuk kemajuan karya tulis yang telah dibuat oleh
penulis adalah sebagai berikut :
1. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, setelah melakukan observasi dari suatu
tempat penulis harus memeriksa kembali apakah data-data yang dibutuhkan sudah
cukup.
2.Agar dalam penyampaian tulisan dapat dipahami dengan mudah maka penulis perlu
menjelaskan tiap-tiap bahan observasi secara terperinci.



DAFTAR PUSTAKA
1989. Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid. 3. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Artikel non personal. 2002. Penyadaran Pentingnya Nasionalisme.
http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2002-
October/000578.html
Artikel non Personal. 2007. Nasionalisme Kaum Muda Indonesia.
http://carockroro.multiply.com/journal/item/4/NASIONALISME_K
AUM_MUDA_INDONESIA
Artikel non personal. 2009. Merangsang Spirit Hero Kalangan Muda.
http://www.dutamasyarakat.com/artikel-21843-merangsang-spirithero-
kalangan-muda.html
Artikel non personal. 2010. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di
Kalangan Generasi Muda.
http://rizkicrew.ngeblogs.com/2010/01/04/pengaruh-globalisasiterhadap-
nilai-nasionalisme-di-kalangan-generasi-muda/
Artikel non personal. Generasi Muda Penentu Masa Depan Bangsa. Integritas
Universitas Mulawarman. Samarinda. Agustus 2008.
Dkk, Wahyuingsih. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan SMA / MA Kelas X Semester 1.
Solo: CV Sindunata.
Jamli, Edison, dkk. 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Akasara.
Pontoh, Coen Husain. 2003. Akhir Globalisasi. Jakarta: C-Books.
Suteng, Bambang, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Triwamwoto, Petrus Citra. 2004. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Jakarta: PT Grasindo.
ISME INDONESIA

HARTA BAGIKU

Pagi yang cerah, matahari mulai mengembangkan senyum manisnya, menembus jendela kaca asramaku. Silaunya membuatku tertantang untuk melawan ritangan hidup ini. Seberani itukah aku? Atau hanya gubrakan sesaat saja? Semuanya akan kubuktikan jika semua itu memang bukan pelita sesaat. Api? Yupz, kobaran api di jiwaku ini mampu melelehkan bongkahan es di kutub. Kiasan yang terlalu menyombongkan diri. Tapi itu tebukti saat 2 hari lalu, sepasang mata dengan lentik dan indah menatapku penuh selidik dan pesona.
Kubuka lagi halaman selanjutnya, hampir sama dan kulanjutkan aktifitasku ini. Mataku tertarik saat ada sebuahgambar menyerupai sketsa gadis yang indah, menarik, dan ayu parasnya yang tak dapat tertutupi dengan kain yang membalut kepala dengan rambut indahnya. Disitu juga terdapat bros mungil yang ada di pundak kirinya, tak begitu jelas motif apa yang membuatnya indah, seperti kupu-kupu tapi entah apa. Kembangan senyumnya seimbang dengan deret indah dari giginya. Bagai sengaja tertata di pojok kanan buku harian itu tertulis angka 158. terlalu banyak ukuran jumlah halaman sebuah buku harian. Ini memang buku yang ketiga yang pernah kutemui, tapi 2 sebelumnya entah kemana dan ku pun tak tahu keberadaanya.
Ku terperanjat saat di sudut kiri buku itu tertulis nama Chatty. ”Itu kan nama yang diberikn kedua orang tuaku, itu namaku?”, gumamku dalam hati. Aku masih tak percaya jika pria ini tak pernah punya hobi menggambar. Mungkin dia punya bakat yang terpendam. Kurasa bukan itu. Masih ku ingat 2 tahun lalu, saat aku masih duduk di bangku kelas 9 SMP. Sebuah angka yang menyerupai huruf ”G” terpatri di buku gambarnya, aku pun kagum, tersanjung dan tak percaya. Sesempurna itukah aku memujinya? Oh tidak! Mungkin aku hanya mengaguminya sebaga hal yang biasa.
Keesokan harinya aku pergi ke sekolah seperti biasa. Semua orang yang bertemu denganku pasti akan aku sapa seperti hari-hari biasaku. Pagi itum tiba-tiba Jony kakak kelas dan sekaligus kekasih baruku datang ke kelasku untuk menemuiku. Eh, tidak ada angin dan tidak ada hujan dia marah-marah padaku. Entah apa sebabnya dan apa salahku sampai-sampai dia marah padaku seperti itu, namun aku hanya bisa diam tanpa kata. (eh, seperti lagunya D’massiv, ”Diam Tanpa Kata) lalu kubiarkan dia pergi dari kelasku tanpa ku tanggapi apa pun ocehan-ocehan yang diucapkan padaku. Dan aku tak peduli apa yang dia katakan padaku.
Waktu menunjukkan pukul 07.00, seperti biasa aku mulai pelajaran. Ketika pelajaran ”Sejarah” yang membahas tentang naskah-naskah kuno yang dimiliki oleh Indonesia, aku jadi teringat tentang pria yang ada dan punya buku harian itu. Sampai di rumah pun aku tetap masih kepikiran olehnya, sebenarnya aku sudah berusaha untuk tak akan memikirkannya lagi, tapi aku tak bisa.
Saat aku belajar pun aku masih tetap memikirkannya, tak dapat kupungkiri jika otakku terus terpikir olehnya. ”Sebenarnya, siapa siapa sih cowok itu? Rasanya aku pernah kenal dia. Tapi udah aku inget-inget tetap aja aku lupa dan tak ingat sedikit pun tentangnya. Ya Tuhan, Tolong tunjukkan jalanMu.”, renungku. Jadi, waktu belajarku tersita demi dia.
Tiba-tiba aku teringat dengan Jony, seharian ini dia tak sekali pun SMS atau pun menelponku. Aku juga teringat dengan kejadian tadi pagi, saat Jony marah-marah tanpa sebab kepadaku. Kucoba untuk menghubunginya, tapi dia tak sekalipun menanggapi telepon dan SMS dariku. ”Kenapa sih kamu, Jony? Aku nggak tahu apa maksud kamu berkata seperti tadi? Sayang, tolong jawab pertanyaanku donk.”, kataku kepada Jony di dalam SMS ku.
Seminggu telah berlalu aku masih tetap terikirdeng pria dalam buku harian itu dan tak kalah penting aku masih bingung apa sebab Jony marah kepadaku. Pria itu bagaikan misteri tanpa ujung dan rasanya sulit untuk di pecahkan. Hari-hariku penuh dengan pikiran-pikiran tentang pria itu. Sampai-sampai aku melupakan Jony, kekasihku.
Angin semerbak menggugurkan daun-daun yang ada di taman sekolahku. Saat istirahat ke-2 aku duduk terdiam dan sendiri di depan kelasku. Tiba-tiba teman baikku mulai dari kelas 5 SD sampai sekarang, Charin datang padaku. Entah ada apa dia datang tiba-tiba tanpa memberi kabar padaku terlebih dahulu dan ini tak seperti biasanya. ”Hay Chatty. Apa kabar?”, sapa Charin padaku. ”Hay Charin. Baik-baik aja. Nggak biasanya kamu datang tiba-tiba seperti ini tanpa kasih kabar pula, ada angin apa buk?”, jawabku dengan sedikit canda. ”Aku kesini hanya ingin cerita sama kamu tentang beberapa hal yang penting banget untukmu.”, jawab Charin yang sepertinya ingin membahas hal-hal yang penting. ”Tentang aku? Yang bener? Emangnya apa’an sih, Rin?, tanyaku dengan sedikit rasa penasaran. ” Yupz. Gini, Chat. Aku pengen cerita’in plus jelaskan secara rici kepadamu tentang semua hal yang berkaitan dengan pria yang membuat penasaran itu.”, jawab Charin padaku.
Dia menceritakan semuanya dari awal hingga akhir, sampai-sampai aku menangis mendengar cerita itu. Eh ternyata, cowok yang selama ini aku pikirkan dan cowok yang punya buku harian yang di dalamnya tedapat namaku adalah Marco. Dia adalah seorang pria yang pernah singgah di dalam lubuk hatiku dan orang yang paling aku sayang setelah orang tuaku. Memang aku, Charin dan Marco bersahabat sejak kecil, dan sejak kelas 7 SMP aku jatuh cinta pada Marco begitu pula Marco dan akhirnya mulai itu kami berpacaran. Marco selalu ada waktu untukku dan dia selalu perhatian padaku. Namun saat kami kelas 9 SMP, aku terpaksa pindah sekolah ke Bandung karena pekerjaan papku pindah kesana. Dan akhirnya kami bertiga terpisah namun aku selalu mencoba untuk menghubungi Marco. Tetapi Marco tak pernah menanggapinya, seolah dia tak peduli kepadaku dan dia meninggalkanku entah apa sebabnya.
Charin juga mengatakan padaku bahwa marco masih mencintaiku hingga akhir hayatnya. ”Chatty, Marco itu masih cinta dan sayang sama kamu. Dia meninggalkanmu karena dia sayang banget sama kamu dan yang nggak kalah penting dia nggak pengen kamu terluka dan sedih jika kamu kehilangan dia nantinya. Dia memang sengaja pergi dari kehidupanmu, karena dia telah divonis oleh dokter kalu dia mengidap kanker tulang satadium akhir gara-gara tabrakannya waktu kelas 8 SMP dulu, dan dia menyuruhku untuk mengatakan semua ini padamu saat kita sudah kelas 11 SMA, dan inilah saatnya.”, jelas Charin padaku. Aku menangis tersedu-sedu dan air mataku terus berlinang dan berceceran di lantai depan kelasku seolah-olah sulit untuk dihentikan.
”Charin, sekarang Marco dimana? Dan gimana keadaanya?”, tanyaku kepada Chrin dengan penuh prihatin. Charin menjelaskan lagi padaku, ”Chat, akan kuceritakan semua tentang Marco. Nmun kau harus janji padaku, kau tak boleh menangisi semua ini dan jangan terlarut dalam kesedihan ini.” ”iya Charin, aku tak akan terlarut dalam kesedihan ini dan apa pun yang kamu katakan sekarang ini akan kudengarkan. Gimana Charin? Gimana keadaan Marco saat ini? Ayo Charin ceritakan padaku!”, desakku kepada Charin untuk cepat menceritakan bagaimana keadaan Marco saat ini.
”Oke Chatty, aku akan jelaskan semuanya. Hiks, hiks, hiks. Chatty, sebenarnya Marco......” “sebenarnya kenapa, Rin?”, desakku. “Sebenarnya…… Marco sudah pergi ke alam baka untuk meninggalkan kita selamanya sejak keals 9 SMP dulu, ketika kita pindah kesini.”, terang Charin. ”Apa Charin? Aku tak percaya dengan semua ini. Semua itu nggak bener kan, Rin? Kamu Cuma bercanda doank kan? Kamu bohong kan? Hiks, hiks, hiks, hiks.”, tanyaku dengan tak percaya dan mendesak sambil aku menangis.
”Iya! Iya, Chatty! Semua ini beneran, aku nggak mungkin bohongin kamu dan aku nggak mungkin rekayasa semua ini. Aku kan teman baikmu sejak dulu. Kamu kan sahabatku yang aku sayangi. Sebenarnya aku juga nggak tega katakan semua ini padamu, Chatty. Aku nggak pengen kamu sedih, Chatty.”, tegas Charin padaku. ”Oh tidak Charin! Aku bener-benr shock sama semu ini, aku nggak percaya, Charin.”, kataku sambil menangis. ”Chatty, percaya nggak percaya kamu harus tetap percaya dengan semua ini. Ini sudah suratan tuhan yang nggak mungkin bisa kita ubah dengan sendirinya. Tapi Chatty, yang harus kamu ingat dan kamu kenang selamanya, dia meninggalkan sesuatu yang berharga baginya dn mungkin bagimu juga, yaitu buku harian yang telah kamu temukan di meja belajarku dan inilah barangnya untukmu. Kamu harus simpan buku ini dengan baik-baik dan jangan sampai kamu hilang’in.”, terang Charin padaku. Aku terus menangis tanpa henti-henti tapi aku sadar bahwa seberapa pun aku menangis, itu tak mungkin mengubah semua ini untuk kembali seperti semula. Aku tak bisa berkata-kata lagi setelah mendengar apa yang dikatakan oleh Charin tadi.
”Oh ya, Chat. Satu hal lagi yang harus kamu ingat bahwa Marco sampai sekarang masih tetap mencintaimu sampai saai ini, walupun kalian telah terpisah di dunia berbeda. Namun hal itu tak menjadi masalah untuk tetap kalian saling cinta. Tapi hal itu jangan kau buat ini semua menjadi hal yang membuat beban hidupmu. Anggaplah Marco sebagai masa lalumu dan anggap dia sebagai kenangan dan harta terindah yang penah kamu miliki. Tetaplah jalani hidupmu seperti hari-hari biasanya dan jadikan Jony sebagai masa kini dan masa depanmu. Dan jangan tepuruk terlalu dalam untuk ini semua. Jangan bikin hidupmu susah, tetaplah semangat dan gapailah masa depanmu. Okey Chatty?”, jelas Charin lagi sambil menangis dan memberi semangat padaku. ”Iya Charin. Aku nggak akan terus bersedih-sedih dengan semua ini. Aku akan tatp masa depan dengan penuh semangat. Biarkan semua ini sebagai kenangan terindah di hidupku.”, kataku. ”Cayoooo Chatty!”, sorakku bersama Charin.
Tiba-tiba bel berbunyi, suaranya bagai suara serigala yang mengaum di tengah-tengah malam yang sunyi. Dan Charin pun kembali ke kelasnya, begitu pula aku. ”Bye!”, sorakku bersama Charin. Saat pelajaran dan sampai rumah pun aku masih terpikir oleh kata-kata Charin tadi. Tapi akhirnya aku lega juga karena misteri ini sudah terkuak dengan jelas dan aku tahu sebab Marco nggak pernah menghubungi aku. Aku akan tetap bertekat untuk mengenang Marco sebagai orang yang berarti dalam hidupku dan saat ini Jony yang akan jadi pengganti Marco di hatiku dan di kehidupan baruku.
Seperti biasanya aku pergi ke sekolah tepat pukul 06.45, tiba-tiba Jony datang ke kelasku untuk meminta maaf padaku. ”Chatty, aku minta maaf atas semua ini, karena aku salah paham dengan apa yang di katakan Charin padaku waktu lalu.”, kata Jhony padaku. ”Memangnya Charin ngomong apa, Jhon?”, tanyaku dengan penuh penasaran. Lalu Jhony menerangkan lagi padaku, ”Seminggu yang lalu aku tanya sama Charin, mengapa kamu terlihat sedih dan nggak peduli dengan penampilanmu. Lalu dia jawab kalau mungkin kamu itu memikirkan seseorang cowok yaitu Marco. Tapi aku nggak sampai selesai ngengerin apa yang dikatakan Charin dan aku langsung pergi ke kelasmu dengan penuh amarah seperti waktu itu. Dan aku mengira kalau kamu menduakan cintaku dengan cowok lain. Jadi maafin aku ya sayang? Kamu mau kan maafin aku?”, terang Jhony dengan penuh penyesalan dan memohon maaf.
”Oh ternyata begitu ceritanya? Tak kusangka. Ya, aku mau maafin kamu tapi kamu harus janji kalau kamu nggak boleh cepat emosi dengan segala sesuatu dan apa pun yang terjadi padamu atau pun orang lain. Kamu janji ya?”, pintaku pada Jhony. Jhony menjawab, ”Iya sayang, aku janji kalau aku nggak akan ngulangi ulahku itu lagi. Apa sih yang kamu minta pasti aku akan berusaha penuhin itu. So, kamu maafin aku kan?” ”Ya, iya aku maafin kamu. Mungkin saat itu kamu lagi khilaf. Itu wajar kok. Nggak apa-apa. Dan makasih ya kak, kamu telah penuhin apa yang aku minta.”, jawabku. ”Ya, sayang. Ya udah ini mau masuk dan aku juga mau kembali ke kelas dulu. Belajar yang rajin ya biar pinter kayak aku. Hahahahahah”, kata Jhony padaku. ”Iya, kamu juga belajar yang rajin ya? Sampai nanti ya?”, kataku. Lalu Jhony menjawab dan pergi ke kelasnya, ”Iya, sampai nanti juga.”
Apa pun yang telah terjadi aku tak mempedulikannya lagi karena itu semua sudah tak berguna dn tak berarti lagi bagi hidupku. Mulai saat ini aku akan jalani hari hariku denag Jhony dan dunia baruku. Aku akan terus tetap berprestasi dalam bidang study yang aku tekuni ini untuk bisa kuliah di luar negeri dan bisa mambahagiakan orang tuaku dengan semua prestasi yang telah aku capai saat ini dan nanti. Dan aku juga akan jadikan Marco sebagi harta yang terindah dan paling berharga yang pernah aku miliki selama ini. Akun akn jalani setiap rintangan hidup ini dan menunggu apa yang akan terjadi nanti.

۞۞۞ TAMAT۞۞۞

Selasa, 06 April 2010

BAHAYA AIDS


AIDS, pasti kata-kata itu sudah tidak asing lagi di telinga kita, tapi bukan berarti basi lho!!!. Dalam artikel ini kami ingin menyajikan artikel tentang AIDS secara lengkap. Kami memilih narasumbernyapun dengan cermat. Dari sekian banyak Dokter di Indonesia, kami memilih Dr. Jalud, S.Pd.K sebagai narasumber kami. Jadi jangan sampai g’ baca lho!

AIDS adalah singkatan dari Acquired Immune Definsiency Syndrome, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang merusak system kekebalan tubuh manusia. Sehingga manusia dapat meninggal bukan semata-mata oleh virus HIV-nya tetapi oleh penyakit lain yang sebenarnya bisa ditolak, seandainya dia tahan tubuhnya tidak rusak dan virus yang menyebabkan AIDS adalah HIV.

Temen-temen pasti masih bingung. Gimana sich penularan AIDS itu..? Nah kami akan jelaskan:

Ø Hubungan seks (homoseks atau heteroseks) dengan si pengidap.

Ø Transfusi darah, dimana darahnya mengandung virus HIV.

Ø Alat suntik / tusuk lainnya (jarum akupuntur, tato, tindik, dsb).

Ø Ibu hamil pengidap HIV kepada janin yang dikandungnya.

Di Indonesia banyak sekali orang yang mengidap penyakit AIDS. Di antaranya adalah:

Ø Kelompok orang yang melakukan hubungan seksual dengan lain jenis maupun sesama jenis (bisex)

Ø Orang yang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti pasangan.

Ø Para wanita dan laki-laki penghibur / penjaga sex.

Ø Penderita yang mendapatkan donor darah dari pengidap HIV + atau AIDS.

Ø Pengguna jarum suntik / alat suntik lainya.

Ø Bayi yang dilahirkan dari ibu pengidap HIV+ atau AIDS.

Pada umunya masyarakat awam belum bisa membedakan orang yang mengidap AIDS dengan orang sehat wal’afiat. Sehingga sering terjadi kesalahpahaman. Sebenarnya gejala AIDS timbul setelah 5-10 tahun setelah terinfeksi HIV, gejala yang sering terlihat antara lain:

1. Gejala awal seperti orang terserang flu biasa.

2. Si penderita nampak sehat dari luar tapi dia dapat menularkan HIV ke siapa saja.

3. Muncul gejala ARC ( AIDS Related Complex), seperti:

Ø Rasa lelah yang berkepanjangan.

Ø Sering demam (≥ 360C)

Ø Sesak napas dan batuk berkepanjangan.

Ø Berat badannya turun dengan drastis.

Ø Pada mulut / kulit terdapat bercak-bercak hitam.

Ø Diare lebih dari 1 bulan tanpa sebab yang jelas.

Ø Bercak putih / luka di dalam mulut.

Gejala-gejala di atas juga bisa di jumpai pada penyakit lain, sebab itu untuk memastikannya perlu pemeriksaan darah.

AIDS adalah penyakit yang berbahaya bagi manusia karena virus HIV ini dapat menggerogoti kekebalan tubuh manusia dan jika sudah terlalu lama di dalam tubuh si penderita dapat mengakibatkan kematian. Selain itu AIDS dapat menular pada siapa pun yang berhubungan intim dengan si pengidap.

Sehingga perlu ada langkah-langkah pencegahan penularan HIV+ atau AIDS, antara lain:

Ø Hindari hubungan seks di luar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan 1 orang pasangan seks, jangan lebih atau berganti-ganti.

Ø Ibu pengidap HIV hendaknya jangan hanil, karena akan memindahkan HIV kepada janinnya.

Ø Bagi penderita AIDS sebaiknya tidak menjadi donor darah

Ø Pengguanaan jarum suntik / alat tusuk lainnya harus di jamin kesterilannya.

Ø Orang yang sah HIV + dan masih berhubungan seks aktif sebaiknya menggunakan kondom secara benar.

Narasumber kami pun juga berpesan kepada masyarakat Indonesia khususnya warga yang berada di sekitar penderita AIDS. Antara lain :

Ø Perlakukan penderita secara manusiawi

Ø Jangan di kucilkan dari pergaula biasa.

Ø Bantu para penderita untuk menghilangkan beban penderitanya.

Ø Tuntunlah mereka kejalan yang benar agar hidupnya tenang.

Berilah dukungan moril kepada penderita AIDS.

JURUSAN TEKNIK INFORMASI ITS

T

eknologi informasi dan telekomunikasi adalah salah satu industri yang paling cepat berkembang dan ekspamsinya menimbulkan kesempatan lapangan kerja yang luas dalam sektor manufaktur komputer dan perusahaan jasa, software house dan konsultasi IT Untuk menghadapi liberalisasi ekonomi dalam era globalisasi, perlu dipersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu berkompetisi dalam setiap aspek, khususnya bidang teknologi.

Tujuan

Menghasilkan sarjana yang mempunyai pengetahuan dasar keahlian yang luas agar mampu menggunakan komputer dalam berbagai bidang aplikasi, dan menguasai berbagai metoda dan teknik pemecahan masalah dengan menggunakan komputer.

Program Pendidikan

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika disusun atas dasar keseimbangan antara bagian hardware dengan software. Pada tahap persiapan diperkenalkan konsep dasar komputer, kaitannya dengan masyarakat serta cara pemrograman terstruktur, di samping mata kuliah matematika dan fisika yang merupakan dasar dari ilmu dan teknologi komputer. Di tahap Sarjana setiap mahasiswa mendapat kesempatan untuk memilih bidang keahlian yang dikehendaki, yang nantinya dicerminkan dalam tugas akhir mahasiswa yang bersangkutan. Disamping itu setiap mahasiswa diharuskan menempuh kerja praktek yang dilakukan sekali selama dua bulan. Dengan kerja praktek ini mahasiswa diharapkan dapat lebih mengetahui seluk beluk organisasi suatu perusahaan atau lembaga.

Staf Akademik

Didukung oleh 30 tenaga pengajar dengan kualifikasi 6 orang Doktor, 10 Master, selebihnya Sarjana.

Bidang Studi

1. Sistem Informasi

Memberikan pengetahuan dan pengertian dasar tentang konsep dan kerangka sistem informasi, metodologi dan teknik perancangan, pengembangan, pengetesan dan pemeliharaan sistem perangkat lunak.

2. Rekayasa Perangkat Lunak

Memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang rekayasa perangkat lunak dan aplikasinya dalam bidang yang lebih luas., yang ditunjang oleh mata kuliah: Analisa dan Desain Obyek, Penyempurnaan Proses Rekayasa, Inspeksi Perangkat Lunak, Rekayasa Perangkat Lunak, Pemrograman Basis Data Client Server.

3. Komputing

Memberikan pengetahuan dan kemampuan menganalisis permasalahan dalam ruang lingkup Komputasi, Komputasi Paralel, Sistem Terdistribusi, Teknologi Antar Jaringan.

Laboratorium

Sejumlah laboratorium telah didirikan dan dikembangkan di lingkungan Teknik Informatika, baik dengan bantuan luar maupun secara swadaya. Antara lain dari Bank Pengembangan Asia (ADB) meliputi: Server SUN Ultra 2 model 2170, Server Ultra Enterprise 450, Graphics Workstation HP9000 D230, HP Netserver LH II, sembilan puluh unit HP Desktop Computer plus dan peralatan lain.

Selain itu juga perangkat lunak seperti HIPS for image processing , Matlab, ARC-Info, dan lain sebagainya.

Laboratorium yang tersedia antara lain:

1. Laboratorium Pemrograman.

Menyediakan fasilitas komputer agar mahasiswa dapat menguasai bahasa pemrograman dan menggunakan software aplikasi, mengadakan pelatihan, dan kursus penggunaan software aplikasi yang berhubungan dengan disiplin ilmu informatika dan komputer serta aplikasi yang mendukung perkuliahan terutama yang berhubungan dengan jaringan global. Laboratorium ini digunakan juga untuk melayani praktikum perangkat lunak untuk Sistem Komputer dan Aplikasi Komputer.

2. Laboratorium Arsitektur dan Jaringan Komputer.

Laboratorium ini melayani praktikum Sistem Digital, Mikroprosesor, Arsitektur Komputer, Arsitektur Paralel, Komunikasi Data.

3. Laboratorium Rekayasa Perangkat Lunak.

Laboratorium ini melayani praktikum Rekayasa Peangkat Lunak, Perancangan Sistem Berbasis Objek, Manajemen Pengembangan Perangkat Lunak, Pemrograman Basis Data Client Server dan lain-lain.

4. Laboratorium Sistem Informasi.

Laboratorium ini melayani praktikum Basis Data, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Sistem Berbasis Pengetahuan, Sistem Informasi Geografis dan sebagainya.

5. Laboratorium Komputing.

Laboratorium ini melayani praktikum Sistem Pakar, Aplikasi Kecerdasan Buatan, Grafika Komputer, Pengolahan dan Analisa Citra, Pemrograman Berbasis Web, Pengenalan Pola dan Jaringan Saraf Tiruan.

Fasilitas

Perpustakaan (Ruang Baca) yang menyediakan sejumlah bahan pustaka seperti textbook, jurnal, majalah, dan lain-lain. Ruang baca ini diharapkan menjadi pusat belajar mandiri dan pusat pengembangan keilmuan. Selain itu juga tersedia fasilitas Studio Internet/Intranet.

Institut Teknlogi 10 November (ITS)

Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) adalah sebuah perguruan tinggi di Surabaya.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember merupakan salah satu perguruan tinggi teknik terbesar di Indonesia, yang merupakan pusat unggulan sains dan teknologi di Indonesia. ITS terkenal dengan keunggulan di bidang teknologi perkapalan dan robotika. Saat ini ITS sedang dalam proses untuk mendapatkan international recognition sehingga mulai tahun akademik 2005/2006 ITS tidak hanya menerima lulusan SLTA Indonesia, tapi juga pelajar lulusan luar negeri.
Kampus ITS Sukolilo menempati areal seluas 180 hektar dengan luas bangunan seluruhnya kurang lebih 150.000 m2. Selain itu terdapat Kampus Manyar yang dipergunakan oleh Program D-3 Teknik Sipil dengan luas bangunan 5.176 m2 dan Kampus ITS Cokroaminoto yang dipergunakan untuk magister manejemen serta beberapa lembaga kerjasama dengan luas bangunan 4.000 m2.