Welcome to the Fantastic World of Yuan Zhi Yi

Rabu, 02 Juni 2010

KARYA TULIS TENTANG LUNTURNYA NASIONALISME REMAJA INDONESIA

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT berkat Rahmat dan petunjuk-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis yang berjudul, Lunturnya Nasionalisme Remaja
Indonesia untuk Mengikuti Lomba Karya Tulis yang diadakan oleh Universitas Gadjah
Mada.
Keberhasilan karya Tulis ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu,
penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Kepala SMA Negeri Maospati.
2. Bapak dan Ibu Guru pembimbing yang penuh kesabaran membimbing kami
dalam membuat Karya Tulis sehingga kami dapat menyelesaikan dengan lancar.
3. Rekan-rekan yang ada di dalam maupun di luar SMAN Maospati yang telah ikut
membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis ini.
4. Kedua orang tua yang telah memberikan segalanya demi kelancaran dalam
pembuatan Karya Tulis ini.
5. Semua pihak yang turut membantu selama pelaksanaan dan penyusunan Karya
Tulis ini.
Penulis sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis ini mungkin
masih banyak kekurangan, yang tidak lain karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu segala kritik dan saran yang membangun
diharapkan untuk kesempurnaannya. Akhir kata, semoga segala bantuan dan kebaikan
yang telah Bapak/Ibu berikan kepada penulis mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha
Kuasa. Amin.
Maospati, Maret 2010
Penulis
iv
ABSTRAK
LUNTURNYA NASIONALISME REMAJA INDONESIA
Oleh :
Yuanita Sinar Yulianti
17041
Dalam arti sederhana, nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku individu
atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang tinggi terhadap
bangsa dan negaranya. Rasa ini sangat berhubungan dengan rasa patriotisme atau biasa
disebut dengan rela berkorban. Rasa nasionalisme yang tidak diimbangi dengan rasa
patriotisme berarti di dalam diri seseorang tidak sepenuhnya memiliki rasa nasionalisme.
Sekarang nasionalisme sangat menjadi polemik di masyarakat khusunya para
kalangan remaja Indonesia yang mulai kahilangan atau luntur rasa nasionalismenya. Hal
ini disebabkan oleh beberapa faktor misal arus globalisasi yang mulai merambah luas di
kalangan remaja. Peristiwa ini harus dicegah dengan sungguh-sungguh, jika tidak hal ini
akan berakibat pada rasa nasionalisme atau cinta tanah air pada kalangan remaja Indonesia.
Ada beberapa langkah atau cara untuk mengatasi arus globalisasi yang negatif ini, misal
menyadarkan remaja untuk mencintai produk dalam negeri, menanamkan nilai-nilai
Pancasila pada remaja dengan cara yang sebaik-baiknya, dan masih banyak lagi hal-hal
yang dapat dilakukan.
Pada karya tulis ini akan mamaparkan tentang pentingnya rasa nasionalisme di
kalangan remaja Indonesia agar dapat menjaga wilayah dan kebudayaan peninggalan
leluhur yang ada di Indonesia, selain itu rasa nasionalisme berguna untuk menambah rasa
atau semangat kesatuan dan persatuan di kalangan remaja Indonesia yang mulai luntur
dengan adanya unjuk rasa. Diharapkan dengan ditulisnya karya tulis yang berjudul
Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia ini dapat memupuk atau menanamkan rasa
nasionalisme pada diri remaja Indonesia.
Kata Kunci : Nasionalisme, Globalisasi, Internet.



DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR SAMPUL
LEMBAR JUDUL......................................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................... iii
ABSTRAK .................................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ................................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Batasan Masalah ...................................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penulisan...................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penulisan.................................................................................................... 2
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nasionalisme............................................................................................................ 3
2.2 Nasionalisme Menurut Pendiri Bangsa ..................................................................... 4
2.2.1 Menurut Ir. Soekarno ............................................................................................ 4
2.2.2 Menurut Drs. Mohammad Hatta ............................................................................ 5
BAB III METODOLOGI
3.1 Study Pustaka........................................................................................................... 7
3.2 Observasi ................................................................................................................. 7
3.3 Wawancara .............................................................................................................. 7
BAB IV HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda...... 8
vi
4.2 Hasil Pengamatan Nasionalisme di Kalangan Remaja .............................................. 9
4.3 Manfaat Rasa Nasionalisme Bagi Remaja Indonesia................................................. 11
4.4 Ciri-Ciri Menurunnya Rasa Nasionalisme Dalam Diri Remaja Indonesia ................. 11
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................. 12
5.2 Saran-Saran.............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Presiden Ir Soekarno................................................................................... 5
Gambar 2.2 Drs. Moh Hatta ........................................................................................... 6
Gambar 4.1 Grafik Pengamatan Nomor 1....................................................................... 9
Gambar 4.2 Grafik Pengamatan Nomor 2....................................................................... 10
Gambar 4.3 Grafik Pengamatan Nomor 3....................................................................... 10
Gambar 4.4 Grafik Pengamatan Nomor 4....................................................................... 10
Gambar 4.5 Grafik Pengamatan Nomor 5....................................................................... 11
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Sumpah Pemuda
Lampiran 2. Foto - Foto Aksi Remaja dan Indonesia
Lampiran 3. Foto – Foto Pahlawan Nasionalisme Indonesia


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam arti sederhana, nasionalisme adalah sikap mental dan tingkah laku
individu atau masyarakat yang menunjukkan adanya loyalitas atau pengabdian yang
tinggi terhadap bangsa dan negaranya. Rasa nasionalisme harus ada pada diri setiap
masyarakat suatu negara untuk mencintai negaranya. Setiap warga negara tanpa
terkecuali anak muda atau remaja yang tinggal di dalam negara tersebut harus
mempunyai rasa nasionalisme. Hal itu dapat membangun negara yang kokoh dan
sesuai cita-cita bangsa maupun negara. Jika di dalam diri seseorang tidak ada rasa
untuk mencintai tanah airnya maka negara akan hancur lebur.
Di dalam sikap atau rasa nasionalisme pasti terdapat rasa atau sikap patriotisme
kepada negara. Kedua sikap tersebut saling mempengaruhi satu sama lain. Jika di
dalam diri seseorang hanya terdapat rasa nasionalisme dan tidak ada rasa patriotisme,
maka hal tersebut tidak dapat berjalan dengan lancar. Dan negara tidak akan maju dan
makmur. Jadi, kedua sikap itu harus ada di dalam diri masyarakat suatu negara,
utamanya anak muda, karena mereka adalah generasi negara di masa depan. Maka, di
dalam diri remaja harus ditanamkan rasa nasionalisme dan patriotisme sejak dini, agar
tidak menyesal di kemudian hari.
Akhir-akhir ini banyak kebudayaan Indonesia yang diklaim oleh negara lain
sebagai hasil budaya mereka. Hal itu terjadi karena ulah masyarakat Indonesia
khususnya anak muda yang tidak mempunyai rasa nasionalisme bagi negaranya.
Padahal kebudayaan adalah suatu ciri khas dari sebuah negara yang harus dijaga dan
dilestarikan. Oleh karena itu, penulis ingin meguraikan bagimana cara menanamkan
rasa nasionalisme di dalam diri remaja sejak dini.
Selain itu, dalam karya tulis ini penulis mencoba mengungkapkan permasalahan
yang selalu menjadi konflik yaitu mulai lunturnya rasa nasionalisme di dalam diri anak
muda yang tidak peduli terhadap negara. Kita sebagai generasi muda harus memiliki
rasa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi kepada negara.
2
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka yang akan
dijadikan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pendapat para pendiri bangsa tentang Nasionalisme?
2. Bagaimanakah cara menanamkan rasa nasionalisme di dalam diri seorang remaja?
3. Apakah pentingnya atau manfaat dari rasa nasionalisme pada diri remaja?
4. Bagaimanakah seorang remaja dapat menunjukkan rasa nasionalisme pada bangsa
dan negara?
1.3 Batasan Masalah
Di dalam karya tulis ini, penulis batasi pada pembahasan Lunturnya Rasa
Nasionalisme di Kalangan Remaja Indonesia yang berusia 15-18 tahun. Hal ini
digunakan untuk menghindari meluasnya uraian-uraian yang tidak dikehendaki oleh
penulis. Sehingga tidak terjadi kesalahan fatal di dalam penulisan karya tulis ini. Selain
itu penulis batasi pada arus Globalisasi yang berlangsung di kalangan remaja Indonesia
saat ini.
1.4 Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan mengenai masalah dalam meningkatkan Rasa
Nasionalisme di Kalangan Anak Muda Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Penulis mengidentifikasi penyebab mengapa masih banyak anak muda yang tidak
memiliki rasa nasionalisme kepada negara.
2. Penulis memberikan cara atau solusi dalam mengatasi masalah lunturnya rasa
nasionalisme di kalangan remaja.
3. Agar pembaca mempertahankan keamanan serta martabat bangsa di mata dunia.
1.5 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan mengenai masalah dalam meningkatkan Rasa
Nasionalisme di Kalangan Anak Muda Indonesia adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi kepada pembaca untuk mempertahankan Indonesia dengan rasa
nasionalisme yang tinggi.
2. Supaya remaja Indonesia lebih menghargai hasil karya bangsa Indonesia.
3. supaya remaja Indonesia terhindar dari pengaruh globalisasi negatif.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan mempertahankan
kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation") dengan mewujudkan satu
konsep identitas bersama untuk sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap
negara adalah berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy).
Bersumber dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau gabungan
kedua teori itu.
Ikatan nasionalisme tumbuh di tengah masyarakat saat pola pikirnya mulai
merosot. Ikatan ini terjadi saat manusia mulai hidup bersama dalam suatu wilayah
tertentu dan tak beranjak dari situ. Saat itu, naluri mempertahankan diri sangat berperan
dan mendorong mereka untuk mempertahankan negerinya, tempatnya hidup dan
menggantungkan diri. Dari sinilah cikal bakal tumbuhnya ikatan ini, yang notabene
lemah dan bermutu rendah. Ikatan inipun tampak pula dalam dunia hewan saat ada
ancaman pihak asing yang hendak menyerang atau menaklukkan suatu negeri. Namun,
bila suasananya aman dari serangan musuh dan musuh itu terusir dari negeri itu,
sirnalah kekuatan ini.
Dalam zaman modern ini, nasionalisme merujuk kepada amalan politik dan
ketentaraan yang berlandaskan nasionalisme secara etnik serta keagamaan, seperti yang
dinyatakan di bawah. Para ilmuwan politik biasanya menumpukan penyelidikan
mereka kepada nasionalisme yang ekstrem seperti nasionalisme sosialisme,
pengasingan dan sebagainya. Nasionalisme dapat menonjolkan dirinya sebagai
sebagian paham negara atau gerakan (bukan negara) yang populer berdasarkan
pendapat warganegara, etnis, budaya, keagamaan dan ideologi. Kategori tersebut
lazimnya berkaitan dan kebanyakan teori nasionalisme mencampuradukkan sebahagian
atau semua elemen tersebut. Nasionalisme abad ini tidak bisa ditarik mundur ke
bentangan abad lalu.
4
Nasionalisme juga bukan lagi produk zaman ini. Ia hanya mewakili kepurbaan.
Makna kepahlawanan juga makin digugat ketika cacat historis kian tersingkap,
sebagaimana tuduhan atas Tuanku Imam Bonjol. Tantangan-tantangan keindonesiaan
tidak terletak pada masa lalu, tapi menghunjam dari masa depan, dengan kecepatan
kinetik. Tapi tantangan itu selalu datang dari satu sumber, yakni ilmu pengetahuan,
dengan teknologi sebagai variasi. Maka, ketika anak-anak muda lebih banyak berbicara
tentang kekuasaan ketimbang mendiskusikan ilmu pengetahuan adalah bagian dari
proses destruksi dari idealisme anak-anak muda sendiri. Sebab, bicara tentang
kekuasaan hari ini tidak berbeda jauh dengan kontes menyanyi dan menari, yakni
bergantung pada perolehan SMS yang Anda terima.
Kekuasaan hari ini adalah kekuasaan yang menjauh dari ilmu pengetahuan
sehingga menjadi sangat anti-intelektual. Dengan ilmu pengetahuan, nasionalisme jelas
akan terkapar jatuh. Doctrin sejarah Indonesia yang mengatakan bahwa pembebasan
atas kolonialisme datang dari nasionalisme adalah omong kosong. Tidak ada itu bambu
runcing bisa menang menghadapi meriam. Perlawanan atas nasionalisme pertama dan
utama sekali datang dari penguasaan atas ilmu pengetahuan. Ilmu pengetahuanlah yang
meruntuhkan kolonialisme, sebagaimana juga meruntuhkan kehendak hegemonis Orde
Baru.1
2.2 Nasionalisme Menurut Pendiri Bangsa
Banyak ahli dan para para pendiri bangsa yang mendiskripsikan arti atau makna
”Nasionalisme”, mereka mempunyai pandapat yang berbeda-beda. Baberapa pendiri
bangsa Indonesia yang mendiskripsikan nasionalisme antara lain adalah Ir. Soekarano
dan Mohammad Hatta, mereka adalah Bapak Proklamator Indonesia. Berikut ini adalah
pendapat Beliau mengenai Nasionalisme:2
2.2.1 Menurut Ir. Soekarno
Dalam pidato tentang Dasar Negara Indonesia pada 1 Juni 1945 di Gedung
Pejambon Jakarta, antara lain, dengan tegas menggarisbawahi dasar pertama
Indonesia adalah kebengsaan bukan yang lain. Menurut Soekarno, prinsip
pertama yang harus menggarisbawahi dasar filsafat Indonesia merdeka adalah
nasionalisme. Ia ia menekankan bahwa yang dimaksudnya bukanlah nasionalisme
1 Purwono. Buku dan Perpustakaan : Catatan Memori Bangsa Pembangkit Nasionalisme. 2007: halaman 6
2 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 22
5
dalam arti sempit (chauvinisme). Katanya, syarat bangsa harus
mempertimbangkan ”persatuan antara manusia dan tanah”.
Gambar 2.1 Presiden Ir. Soekarno
Indonesia adalah negara kita. Indonesia yang bulat. Pendek kata, bangsa
Indonesia bukan satu-satunya golongan orang yang hidup di dalam suatu daerah
yang sempit, seperti Minangkabau atau Madura atau Yogyakarta atau juga Sunda
dan Bugis, tetapi bangsa Indonesia ialah seluruh manusia yang menurut
geopolitik telah ditentukan tiggal di kesatuan semua pulau Indonesia dari Sabang
sampai Merauke.
Pada tahun 1926 Bung Karno menulis buku dalam Indonesia Muda,
􀂳Nasionalisme, Islam, dan Marxisme􀂴. Dalam tulisannya tersebut beliau lebih
menekannkan aspek nasionalisme. Sejak awal beliau telah memastikan posisinya
dalam tiga kekuatan itu. Menurutnya, suatu ide nasionalisme yang lebih
dipertajam dengan tujuan-tujuan yang jelas akan dapat diterima semua dalam
keadaan pergerakan pada waktu itu dan dengan itu mengorgaisasi kembali
pergerakan. Baginya, gerakan-gerakan Islam, Marxis, dan Nasionalis di Indonesia
berasal dari suatu dasar yang sama, yaitu hasrat kebangsaan untuk melawan
kapitalisme dan imperialisme. 3
2.2.2 Menurut Drs. Mohammad Hatta
Tanah air dalam pikiran Bung Hatta bukanlah sepotong geografi dan sederet
masa lalu, tetapi sesuatu yang berkembang dengan kerja. Pada tahun 1928 ketika
berumur 26 tahun dan masih menjadi mahasiswa di Rotterdam, Bung Hatta
ditangkap pemerintah Belanda karena kegiatan politik. Ia dibawa ke depan
Mahkamah di Den Haag. Dengan yakin Bung Hatta membacakan pleidoi dengan
3 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 22-23
6
kalimat penutup, “Hanya satu tanah air yang dapat disebut tanah airku. Ia
berkembang dengan usaha, dan usaha itu ialah usahaku.”
Dalam rapat Indonesische Vereeniging, Bung Hatta dan teman-temannya
menentukan untuk memberi nama tanah air ini “Indonesia”, dan bukan “Hindia-
Belanda”. Dengan kata itu memasuki kebangsaan sebagai proyek masa depan.
Dengan itu apa yang dahulu disebut “Sumatera”, “Jawa”, “Islam”, atau “Kristen”
telah meleleh.
Gambar 2.2 Drs. Moh. Hatta
Nasionalisme yang dipilih dengan sesuatu yang retrogresif, yang bergerak
ke belakang seraya berpura-pura maju. Menjelang Perang Dunia ke-2, kaum
militer Jepang mengibarkan nama nasionalisme yang seperti itu - nasionalisme
yang mencari akar “keaslian” tidak henti-hentinya. Naziisme Hitler tidak jauh
berbeda. Sebab itulah mereka agresif, karena “keaslian”, seperti halnya
“kemurnian”, tidak mengehendaki percampuran. Sesuatu yang mustahil di abad
ke-20. Dengan kata lain, sebuah nasionalisme yang tidak menutup pintu dengan
keras. Nasionlisme yang tidak memandang jauh, ke belakang dan ke dalam.4
4 Triwamwoto, Petrus Citra. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Grasindo. 2004: halaman 23-24
7
BAB III
METODOLOGI PENULISAN
Penyusunan karya tulis yang berjudul Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia,
penulis menggunakan metode-metode agar mendapat hasil yang baik dan optimal. Metodemetode
yang digunakan antara lain :
3.1 Study Pustaka
Dalam penulisan karya tulis yang berjudul Lunturnya Nasionalisme Remaja
Indonesia, penulis menggunakan metode diskriptif dalam bentuk Study Pustaka.
Dalam metode Study Pustaka ini penulis memperoleh data dari buku dan Internet.
3.2 Observasi
Dalam metode ini dilakukan beberapa observasi lingkungan yang berkaitan
dengan nasionalisme di kalangan remaja dengan meneliti langsung di SMA Negeri I
Maospati kelas X, XI, dan XII sehingga dapat diketahui secara langsung jumlah
remaja yang peduli dan tidak tentang makna nasionalisme.
3.3 Wawancara
Dalam metode ini, media wawancara sangat diperlukan ketika perancangan dan
pembuatan karya tulis. Baik konsultasi kepada guru pembimbing maupun dengan
sumber-sumber lain yang dapat dijadikan referensi tambahan dan acuan terhadap
tulisan yang dibuat.
8
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS DATA
4.1 Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di Kalangan Generasi Muda
Arus globalisasi begitu cepat merasuk ke dalam masyarakat terutama di kalangan
muda. Pengaruh globalisasi terhadap anak muda juga begitu kuat. Pengaruh globalisasi
tersebut telah membuat banyak anak muda kita kehilangan kepribadian diri sebagai
bangsa Indonesia. Hal ini ditunjukkan dengan gejala-gejala yang muncul dalam
kehidupan sehari- hari anak muda sekarang.
Dari cara berpakaian banyak remaja-remaja kita yang berdandan seperti selebritis
budaya Barat. Mereka menggunakan pakaian yang minim bahan dan memperlihatkan
bagian tubuh. Pada hal cara berpakaian tersebut jelas tidak sesuai dengan kebudayaan
kita. Tak ketinggalan, gaya rambut mereka dicat beraneka warna. Pendek kata orang
lebih suka jika menjadi orang lain dengan cara menutupi identitasnya. Tidak banyak
remaja yang mau melestarikan budaya bangsa dengan mengenakan pakaian yang sopan
sesuai dengan kepribadian bangsa.
Teknologi internet merupakan teknologi yang memberikan informasi tanpa batas
dan dapat diakses oleh siapa saja. Apa lagi bagi anak muda, internet sudah menjadi
santapan mereka sehari-hari. Jika digunakan dengan semestinya tentu memperoleh
manfaat yang berguna. Tetapi jika tidak, kita akan rugi. Dan sekarang, banyak pelajar
dan mahasiswa yang menggunakan tidak semestinya. Misal untuk membuka situs
porno. Bukan hanya internet, ada lagi pegangan wajib mereka yaitu handphone. Rasa
sosial terhadap masyarakat menjadi tidak ada karena mereka lebih memilih sibuk
dengan menggunakan handphone.
Dilihat dari sikap, banyak anak muda yang tingkah lakunya tidak kenal sopan
santun dan cenderung cuek tidak ada rasa peduli terhadap lingkungan. Karena
globalisasi menganut kebebasan dan keterbukaan sehingga mereka bertindak sesuka
hati. Contoh nyata adanya geng motor anak muda yang melakukan tindakan kekerasan
yang menganggu ketentraman dan kenyamanan masyarakat.
Jika pengaruh-pengaruh di atas dibiarkan, apa jadinya genersi muda tersebut?
Moral generasi bangsa menjadi rusak, timbul tindakan anarkis antara golongan muda.
9
Hubungannya dengan nilai nasionalisme akan berkurang karena tidak ada rasa cinta
terhadap budaya bangsa sendiri dan rasa peduli terhadap masyarakat. Padahal generasi
muda adalah penerus masa depan bangsa.
Berdasarkan analisa dan uraian di atas pengaruh negatif globalisasi lebih banyak
daripada pengaruh positifnya. Oleh karena itu diperlukan langkah untuk mengantisipasi
pengaruh negatif globalisasi terhadap nilai nasionalisme sebagai berikut:
1. Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai
produk dalam negeri.
2. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya.
3. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya.
4. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti
sebenar- benarnya dan seadil- adilnya.
5. Selektif terhadap pengaruh globalisasi di bidang politik, ideologi, ekonomi, sosial
budaya bangsa.
Dengan adanya langkah-langkah antisipasi tersebut diharapkan mampu
menangkis pengaruh globalisasi yang dapat mengubah nilai nasionalisme terhadap
bangsa. Sehingga kita tidak akan kehilangan kepribadian bangsa dan tetap memiliki
rasa nasionalisme.
4.2 Hasil Pengamatan Nasionalisme di Kalangan Remaja
Dari pengamatan rasa nasionalisme yang ada di kalangan remaja Indonesia,
penulis mengambil sampel dari siswa kelas X, XI, dan XII SMA Negeri I Maospati.
Berikut ini hasil pengamatannya:
1. Dengan adanya perkembangan zaman dan teknologi, kalangan remaja sekarang
banyak terpengaruh dengan arus globalisasi. Apakah Anda setuju apabila internet
dapat merusak moral remaja Indonesia?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.1 Grafik Pengamatan Nomor 1
10
2. Selain dengan hal-hal di atas, handphone juga dapat merusak nilai-nilai
nasionalisme di kalangan remaja Indonesia?
0%
10%
20%
30%
40%
50%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.2 Grafik Pengamatan Nomor 2
3. Sekarang banyak remaja yang mengkonsumsi rokok dan narkoba. Kata mereka,
jika tidak mengkonsumsinya maka mereka tidak gaul dan disebut banci.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak
Tahu
Gambar 4.3 Grafik Pengamatan Nomor 3
4. Saat upacara bendera banyak siswa yang tidak khitmad dalam menjalanjkan
upacara tersebut. Sehingga dapat menggangu jalannya upacara dan berkurangnya
rasa nasionalisme.
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Setuju Tidak
Setuju
Tidak Tahu
Gambar 4.4 Grafik Pengamatan Nomor 4
5. Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa sekarang banyak remaja yang
tidak peduli kepada negara, sehingga mereka tidak mempunyai rasa nasionalisme.
11
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
Setuju Tidak Setuju Tidak Tahu
Gambar 4.5 Grafik Pengamatan Nomor 5
Dari data pengamatan di atas dapat disimpulkan moral dan rasa nasionalisme
remaja Indonesia telah merosot atau menurun dengan tajam.
4.3 Manfaat Rasa Nasionalisme Bagi Remaja Indonesia
Rasa nasionalisme harus ditanamkan sejak dini pada seorang remaja. Hal itu
berguna bagi perkembangan negeri dan bangsa, seperti :
1. Menjaga kelestarian budaya Indonesia.
2. Melindungi wilayah-wilayah kekuasaan Indonesia agar tetap utuh.
3. Menambah rasa persatuan dan kesatuan di kalangan masayarakat khususnya remaja
Indonesia.
4.4 Ciri-Ciri Menurunnya Rasa Nasionalisme Dalam Diri Remaja Indonesia
Saat ini sangat banyak remaja Indonesia yang mengalami penurunan dalam
mengembangkan rasa nasionalisme kepada negara Indonesia. Ciri-ciri dari penurunan
rasa nasionalisme remaja tersebut antara lain, lebih menyukai gaya hidup bangsa barat,
misal mereka selalu ingin hidup bebas tanpa batas atau sekehendanya sendiri untuk
melakukan hal yang melanggar norma dan nilai sosial yang ada di masyarakat. Selain
itu ciri-ciri yang lain adalah mereka bersikap apatis terhadap lingkungan atau merasa
acuh tak acuh pada lingkungan masyarakat.
Ciri-ciri yang terakhir adalah mereka tidak pernah berpartisipasi dalam kehidupan
sosial seperti saat ada sebuah acara di dalam masyarakat mereka tidak pernah mau
untuk mengikuti acara-acara tersebut, misal kegiatan kerja bakti, organisasi remaja
(Karang Taruna) dan kegiatan-kegiatan yang lain yang mereka anggap tidak penting.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisa yang telah dilakukan mengenai
cara mengatasi Lunturnya Nasionalisme Remaja Indonesia, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut :
1. Banyak remaja Indonesia yang tidak peduli terhadap bangsa dan negara Indonesia.
2. Menurunnya rasa nasionalisme di kalangan remaja Indonesia disebabkan oleh arus
globalisasi negatif yang mewabah di Indonesia.
3. Rasa nasionalisme yang tinggi bermanfaat bagi nusa dan bangsa misal menjaga
wilayah dan kebudayaan Indonesia.
4. Ciri-ciri menurunnya rasa nasionalisme remaja Indonesia adalah lebih menyukai
gaya hidup bangsa barat, apatis terhadap lingkungan, dan tidak pernah
berpartisipasi dalam kehidupan sosial.
5.1 Saran – Saran
Setiap hasil karya tidak ada yang sempurna dan pasti mempunyai beberapa
kekurangan. Adapun saran-saran untuk kemajuan karya tulis yang telah dibuat oleh
penulis adalah sebagai berikut :
1. Agar mendapatkan hasil yang maksimal, setelah melakukan observasi dari suatu
tempat penulis harus memeriksa kembali apakah data-data yang dibutuhkan sudah
cukup.
2.Agar dalam penyampaian tulisan dapat dipahami dengan mudah maka penulis perlu
menjelaskan tiap-tiap bahan observasi secara terperinci.



DAFTAR PUSTAKA
1989. Ensiklopedi Nasional Indonesia, Jilid. 3. Jakarta: Cipta Adi Pustaka.
Artikel non personal. 2002. Penyadaran Pentingnya Nasionalisme.
http://www.polarhome.com/pipermail/nusantara/2002-
October/000578.html
Artikel non Personal. 2007. Nasionalisme Kaum Muda Indonesia.
http://carockroro.multiply.com/journal/item/4/NASIONALISME_K
AUM_MUDA_INDONESIA
Artikel non personal. 2009. Merangsang Spirit Hero Kalangan Muda.
http://www.dutamasyarakat.com/artikel-21843-merangsang-spirithero-
kalangan-muda.html
Artikel non personal. 2010. Pengaruh Globalisasi Terhadap Nilai Nasionalisme di
Kalangan Generasi Muda.
http://rizkicrew.ngeblogs.com/2010/01/04/pengaruh-globalisasiterhadap-
nilai-nasionalisme-di-kalangan-generasi-muda/
Artikel non personal. Generasi Muda Penentu Masa Depan Bangsa. Integritas
Universitas Mulawarman. Samarinda. Agustus 2008.
Dkk, Wahyuingsih. 2009. Pendidikan Kewarganegaraan SMA / MA Kelas X Semester 1.
Solo: CV Sindunata.
Jamli, Edison, dkk. 2005. Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Akasara.
Pontoh, Coen Husain. 2003. Akhir Globalisasi. Jakarta: C-Books.
Suteng, Bambang, dkk. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan Untuk SMA Kelas X.
Jakarta: Erlangga.
Triwamwoto, Petrus Citra. 2004. Kewarganegaraan SMA Kelas 1. Jakarta: PT Grasindo.
ISME INDONESIA

Tidak ada komentar: