Tujuan pertama kali HDI
dikembangkan adalah untuk menjawab kebutuhan suatu alternatif PDB per kapita
yang tepat. Hal ini dibutuhkan suatu indeks yang mudah dihitung, baik dalam dimensi
ekonomi maupun dimensi sosial yang dapat dibandingkan secara nasional dan
internasional.
HDI lebih difokuskan pada
indikator pencapaian dari pada indikator masukan (input). HDI mengukur
prestasi keseluruhan suatu negara menurut tiga indikator Pembangunan Manusia,
yaitu:
- Panjangnya usia – diukur berdasarkan angka harapan hidup saat lahir
- Pengetahuan – diukur berdasarkan angka melek huruf orang dewasa dan gabungan partisipasi sekolah di tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi (dengan pembobotan yang sama pada kedua indikator)
- Standar hidup layak – diukur oleh pendapatan riil per kapita
Sebelum HDI dihitung, maka
perlu menghitung indeks untuk ketiga indikator tersebut. Untuk menghitung
indeks panjang usia, pendidikan, dan PDB, maka dipilih nilai minimum dan maksimum
untuk masing-masing indikator.
Indikator
|
Nilai Maksimum
|
Nilai Minimum
|
Angka harapan hidup saat
lahir (thn)
|
85
|
25
|
Angka melek huruf orang
dewasa (%)
|
100
|
0
|
Angka partisipasi kasar
gabungan (%)
|
100
|
0
|
PDB per kapita (PPP US$)
|
40000
|
100
|
Performa ketiga indikator
tersebut dinyatakan sebagai suatu nilai antara 0 dan 1 dengan rumus berikut:
Nilai aktual
– Nilai minimum
Indeks Dimensi =
Nilai maksimum –
Nilai minimum
Cara menghitung HDI:
1.
Hitung indeks panjang
usia: Indeks ini mengukur prestasi relatif suatu negara dalam hal harapan hidup
saat lahir.
2.
Hitung indeks pendidikan:
Indeks ini mengukur prestasi relatif suatu negara baik dalam hal melek huruf
orang dewasa maupun gabungan angka partisipasi sekolah di tingkat dasar,
menengah, dan perguruan tinggi. Pertama, hitung indeks melek huruf orang
dewasa, kemudian indeks gabungan partisipasi sekolah. Indeks pendidikan
merupakan rerata berbobot (weighted
average) indeks melek huruf orang dewasa dan partisipasi kasar sekolah: dua
pertiga bobot diberikan kepada melek huruf orang dewasa, satu pertiga bobot
diberikan kepada partisipasi kasar gabungan.
Indeks pendidikan = 2/3
(indeks melek huruf orang dewasa) + 1/3 (indeks partisipasi kasar)
3. Hitung indeks PDB: Indeks PDB dihitung sebagai logaritma
per kapita PDB (PPP US$) yang disesuaikan. Penyesuaian dilakukan dengan
pertimbangan bahwa untuk mencapai tingkat pembangunan manusia yang layak tidak
dibutuhkan pendapatan yang tidak terbatas.
4.
Hitung HDI: Setelah menghitung indeks-indeks dimensi,
kita dapat menghitung HDI sebagai rata-rata biasa ketiga indeks dimensi
tersebut.
HDI = 1/3 (indeks harapan hidup) + 1/3 (indeks
pendidikan) + 1/3 (indeks PDB)
Contoh:
Kita akan menghitung HDI
Indonesia untuk tahun 2008 sebagaimana dimuat HDR 2009.
Angka harapan hidup saat lahir – 80,5 tahun
Angka melek huruf orang dewasa – 93 %
Angka partisipasi kasar – 68,4 %
PDB per kapita – $3821 (PPP)
Langkah I: Indeks harapan hidup
= 80,5–25/85–25 = 0,925
Langkah II: Indeks pendidikan
= 2/3(0,93) + 1/3(0,682) = 0,848
Langkah III: Indeks PDB
= (Log 3821 – log 100)/( log 40,000 – log 100) =
1,582/2,602 = 0,608
Langkah IV: HDI
= 0,925/3 + 0,848/3 + 0.608/3 = 0,308 + 0,283 + 0,203 =
0,794
|
Sumber :
Prabhu, K.S. 2009. Mengukur
Pembangunan Manusia. Diakses pada 14 April 2013 pada situs https://docs.google.com/viewer?a=v&q=cache:hiHeB9-TSrYJ:www.undp.or.id/archives/NHDR/HD%2520Training%2520Handout%25202.doc+&hl=id&pid=bl&srcid=ADGEESh1RD2qPYY47diUmqobSnobHjsAUjcdNQ2UqL1NOZhQjBHq6rXT7iF8Z08faWFhOPacxcvIz0dyG3-WgYhGmzbOXPRqDO_lB5T-u_NZQhh-KyxMmyetNeejdjl7qzn897NuNaS_&sig=AHIEtbR9fi8_G4SqsXoPewM91oemaPRBZQ
Wrihatnolo, R.R. 2010. Cara Menghitung Indeks Pembangunan Manusia.
Diakses pada 14 April 2013 pada situs http://www.slideshare.net/wrihatnolo/cara-menghitung-indeks-pembangunan-manusia.